ETIKA DAN MORALITAS
DISUSUSUN
OLEH :
WAODE ANDRIA
RAJAB
16 – 630 –
034
PROGRAM STUDI
TEKNIK SIPIL
FAKULTAS
TEKNIK
UNIVERSITAS
DAYANU IKHSANUDDIN
BAUBAU
2018/2019
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.
Puji syukur atas kehadirat Allah swt. Yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga Makalah Ilmu Budaya Sehat dengan judul “ etikadan Moral” ini dapat selesai dengan tepat waktu. Terwujudnya makalah ini, tidak terlepas dari bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu saya selaku penulis mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang tercinta yang telah sabar untuk meluangkan waktunya untuk berdiskusi dalam menyusun makalah ini
Puji syukur atas kehadirat Allah swt. Yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga Makalah Ilmu Budaya Sehat dengan judul “ etikadan Moral” ini dapat selesai dengan tepat waktu. Terwujudnya makalah ini, tidak terlepas dari bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu saya selaku penulis mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang tercinta yang telah sabar untuk meluangkan waktunya untuk berdiskusi dalam menyusun makalah ini
Dan semua
pihak yang telah membantu dalam menyusun makalah ini.
Dalam
makalah ini terdapat beberapa pembahasan materi mengenai “Pengertian etika, moral, faktor yang
mempengaruhi terjadinya perubahan etika dan moral, serta perubahan etika dan
moral tersebut”.Namun dalam penyusunannya masih terdapat banyak
kekurangan oleh karena itu kritik dan saran yang membangun diharapkan kami dari semua pihak, agar
kedepannya lebih baik lagi dalam menyusun makalah.
Akhir kata
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, baik itu penulisterlebih
kepada pembacanya.
Wasallamualaikum
Mandalle,29
Maret 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1 LATAR
BELAKANG...................................................................................1
1.2
RUMUSAN
MASALAH...............................................................................2
1.3 TUJUAN........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN .....................................................................................3
2.1 Pengertian etika dan moral.............................................................................3
2.2 Dampak Modernisasi Dan Globalisasi Terhadap Etika Dan Moral.................5
2.3 Faktor Yang Menyebabkan Terjadinya Perubahan Moral Dan Etika..............6
2.4 Solusi Untuk Mengatasi
Perubahan Moral Dan Etika.................................14
BAB IIIPENUTUP........................................................................................................12
4.1. Kesimpulan.....................................................................................................12
4.2. Saran
.............................................................................................................13
DAFTAR
PUSTAKA.......................................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Arus globalisasi yang sedang
melanda seluruh penjuru dunia terutama Indonesia, telah memberikan banyak
perubahan terhadap kehidupan masyarakat. Globalisasi dapat diartikan sebagai
proses penyebaran unsur-unsur baru khususnya yang menyangkut informasi secara
mendunia melalui media cetak maupun elektronik.Globalisasi yang memiliki dua
sisi mata uang (positif dan negatif) juga menjadi penyebab infiltrasi budaya
tidak terbendung. Budaya-budaya sedemikian cepat dan mudah saling bertukar
tempat dan saling memengaruhi satu sama lain. Termasuk budaya hidup barat yang
liberal dan bebas merasuki budaya ketimuran yang lebih cenderung teratur dan
terpelihara oleh nilai-nilai agama.
Dampak negatif dari arus
globalisasi yang terlihat miris adalah perubahan yang cenderung mengarah pada
krisis moral dan akhlak, sehingga menimbulkan sejumlah permasalahan kompleks
melanda negeri ini akibat moral. Dapat di contohkan mulai dari hal kecil
seperti anak-anak sekolah yang membolos pada jam pelajaran, sampai dengan
korupsi. Selain itu terdapat pula tindakan-tindakan kriminal yang setiap hari
biasa kita lihat.Hal ini membuktikan bahwa krisis moral telah dan sedang
melanda bangsa ini.
Baik media cetak maupun
elektronik, yang biasa kita baca dan saksikan setiap hari, semuanya menyajikan
bacaan dan tontonan yang tak jarang kurang memperhatikan moralitas, sopan
santun, dan etika.Sehingga secara langsung para pembaca dan pemirsa dapat
terpengaruh moral dan tingkah lakunya.Terutama bila para pembaca dan pemirsa
tersebut adalah remaja (pelajar) yang belum memilki bekal pengetahuan agama
yang kuat.Tak hanya itu saja, dari segi ilmu pengetahuan kita memang memperoleh
banyak manfaat dari era globalisasi ini.Namun, dari segi kebudayaan, kita lebih
mendapatkan banyak pengaruh negatif.
Jika dilihat dari segi sistem
pendidikan yang ada di Inonesia, sistem pendidikan kita selama ini masih lebih
menitikberatkan dan menjejalkan pada penguasaan kognitif
akademis.Sementara afektif dan psikomotorik seolah-olah
dinomorduakan.Sehingga yang terjadi adalah terbentuknya pribadi yang miskin
tata krama, sopan santun, dan etika moral.
1.2RUMUSAN
MASALAH
1. Hubungan
antara etika dan moral ?
2. Etika dan
Moral dalam pendidikan jasmani dan olahraga ?
3. Cara
mengajarkan etika dan moral baik dalam kehidupan?
1.3 TUJUAN
1. Mahasiswa
dapat mengetahui pengertian Etika dan Moral.
2. Mahasiswa dapat mengetahui dampak modernisasi
dan globalisasi terhadap etika, dan moral.
3. Mahasiswa dapat mengetahui faktor yang
Menyebabkan terjadinya Perubahan Moral dan Etika.
4. Mahasiswa
dapat mengetahui Solusi untuk mengatasi Perubahan moral dan etika.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1. PENGERTIAN ETIKA DAN MORAL
1. Etika
Pengertian
Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”, yang berarti hati
nurani ataupun perikelakuan yang pantas (atau yang diharapkan). Secara
sederhana hal itu kemudian diartikan sebagai ajaran tentang perikelakuan yang
didasarkan pada perbandingan mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang
dianggap buruk.
Menurut para
ahli, etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia dalam
pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk.
Perkataan etika atau lazim juga disebut etik, berasal dari kata Yunani ETHOS
yang berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi
tingkah laku manusia yang baik, seperti yang dirumuskan oleh beberapa ahli
berikut ini:
A. Drs. O.P.
SIMORANGKIR : etika atau
etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang
baik.
B. Drs. Sidi
Gajalba dalam sistematika filsafat : etika adalah teori
tentang tingkah lakuperbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk,
sejauh yang dapat ditentukan olehakal.
C. Drs. H.
Burhanudin Salam : etika adalah cabang filsafat yang
berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan prilaku manusia dalam
hidupnya.
Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi
kehidupan manusia. Etika memberi manusia orientasi bagaimana ia menjalani
hidupnya melalui rangkaian tindakan sehari-hari. Itu berarti etika membantu
manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam menjalani hidup
ini. Etika pada akhirnya membantu untuk mengambil keputusan tentang tindakan
apa yang perlu di lakukan dan yang perlu di pahami bersama bahwa etika ini
dapat diterapkan dalam segala aspek atau sisi kehidupan.
2. Moral
Kata moral berasal kata latin ‘’mos’’yaitu
kebiasaan. Moral berasal dari Bahasa Latin yaitu Moralitas adalah
istilah manusia menyebut ke manusia atau orang lainnya dalam tindakan yang
mempunyai nilai positif.Manusia yang tidak memiliki moral disebut amoral
artinya dia tidak bermoral dan tidak memiliki nilai positif di mata manusia
lainnya.Sehingga moral adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh
manusia. Namun demikian karena manusia selalu berhubungan dengan masalah
keindahan baik dan buruk bahkan dengan persoalan-persoalan layak atau tidak
layaknya sesuatu.
Moral secara
ekplisit adalah hal-hal yang berhubungan dengan proses sosialisasi individu
tanpa moral manusia tidak bisa melakukan proses sosialisasi.
Moral dalam
zaman sekarang mempunyai nilai implisit karena banyak orang yang mempunyai
moral atau sikap amoral itu dari sudut pandang yang sempit. Moral itu sifat
dasar yang diajarkan di sekolah-sekolah dan manusia harus mempunyai moral jika
ia ingin dihormati oleh sesamanya.
Moral adalah
nilai ke-absolutan dalam kehidupan bermasyarakat secara utuh.Penilaian terhadap
moral diukur dari kebudayaan masyarakat setempat.Moral adalah perbuatan/tingkah
laku/ucapan seseorang dalam berinteraksi dengan manusia.apabila yang dilakukan
seseorang itu sesuai dengan nilai rasa yang berlaku di masyarakat tersebut dan
dapat diterima serta menyenangkan lingkungan masyarakatnya, maka orang itu
dinilai mempunyai moral yang baik, begitu juga sebaliknya. Moral adalah produk
dari budaya dan Agama. Moral juga dapat diartikan sebagai sikap,
perilaku, tindakan, kelakuan yang dilakukan seseorang pada saat mencoba
melakukan sesuatu berdasarkan pengalaman, tafsiran, suara hati, serta nasihat,
dll.
2.2. DAMPAK MODERNISASIDAN GLOBALISASI TERHADAP ETIKA
DAN MORAL
Dampak modernisasi dan globalisasi terhadap
etika, dan moral pelajarModernisasi merupakan suatu proses transformasi dari
suatu perubahan ke arah yang lebih maju atau meningkat di berbagai aspek dalam
kehidupan masyarakat. Sedangkan, globalisasi yang berasal dari kata global atau
globe artinya bola dunia atau mendunia.
Jadi,globalisasi berarti suatu proses masuk ke
lingkungan dunia.Modernisasi dan globalisasi dapat memperngaruhi sikap
masyarakat dalam bentuk positif maupun negatif. Penjelasannya adalah sebagai
berikut:
A.Sikap positif
1. Penerimaan secara terbuka (open minded);
lebih dinamis, tidak terbelenggu hal-hal lama yang bersikap kolot.
2. Mengembangkan sikap
antisipatif dan selektif kepekaan dalam menilai hal-hal
hal yang
akan terjadi.
B.Sikap Negatif
1. Menjadi tertutup.
2. masyarakat
yang telah merasa nyaman dengan kondisi kehidupan masyarakat yang ada.
3. Acuh tah acuh.
4. masyarakat awam yang kurang memahami arti
strategis modernisasi dan
globalisasi.
5. Kurang selektif dalam menyikapi perubahan
modernisasi.
6. Dengan menerima setiap
bentuk hal-hal baru tanpa adanya seleksi.
Modernisasi
dan globalisasi dapat masuk ke kehidupan masyarakat melalui berbagai media,
terutama media elektronik seperti internet. Karena dengan fasilitas ini
semua orang dapat dengan bebas mengakses informasi dari berbagai belahan dunia.
Pengetahuan dan kesadaran seseorang sangat menentukan sikapnya untuk menyaring
informasi yang didapat.Apakah nantinya berdampak positif atau negatif terhadap
dirinya, lingkungan, dan masyarakat.Untuk itu, diperlukan pemahaman agama yang
baik sebagai dasar untuk menyaring informasi. Kurangnya filter dan selektivitas
terhadap budaya asing yang masuk ke Indonesia, budaya tersebut dapat saja masuk
pada masyarakat yang labil terhadap perubahan terutama remaja dan terjadilah
penurunan etika dan moral pada masyarakat Indonesia.
Jika dilihat
pada kenyataannya, efek dari modernisasi dan globalisasi lebih banyak mengarah
ke negatif. Kita dapat kehilangan budaya negara kita sendiri dan terbawa oleh
budaya barat, jika masyarakat Indonesia sendiri tidak mempelajari
pengetahuan tentang kebudayaan Indonesia dan tidak menjaga kebudayaan tersebut.
Ada baiknya budaya barat yang kita serap disaring terlebih dahulu.Karena tidak
semua budaya barat adalah baik.Jika kita terus menerima dan menyerap budaya
asing yang tidak sesuai dengan karakter bangsa Indonesia, dapat terjadi
penyimpangan etika dan moral bangsa Indonesia sendiri.Melalui penyimpangan
etika dan moral tersebut, dapat tercipta pola kehidupan dan pergaulan yang
menyimpang.Tidak hanya akibat negatif yang dihasilkan modernisasi dan
globalisasi. Proses ini juga menghasilkan akibat positif, yaitu terciptanya
masyarakat yang lebih intelek dan melek terhadap perubahan dan
perkembangan dunia.
2.3. FAKTOR YANG MENYEBABKAN TERJADINYA PERUBAHAN
ETIKA DAN MORAL
Ada beberapa
faktor yang menyebabkan terjadinya Perubaha Moral dan Etika, yaitu:
1. Longgarnya pegangan terhadap agama
Sudah
menjadi tragedi dari dunia maju, dimana segala sesuatu hampir dapat dicapai
dengan ilmu pengetahuan, sehingga keyakinan beragam mulai terdesak, kepercayaan
kepada Tuhan tinggal simbol, larangan-larangan dan suruhan-suruhan Tuhan tidak
diindahkan lagi.Dengan longgarnya pegangan seseorang pada ajaran agama, maka
hilanglah kekuatan pengontrol yang ada didalam dirinya.Dengan demikian
satu-satunya alat pengawas dan pengatur moral yang dimilikinya adalah
masyarakat dengan hukum dan peraturanya.
Namun biasanya pengawasan masyarakat itu tidak sekuat
pengawasan dari dalam diri sendiri. Karen pengawasan masyarakat itu datang dari
luar, jika orang luar tidak tahu, atau tidak ada orang yang disangka akan
mengetahuinya, maka dengan senang hati orang itu akan berani melanggar
peraturan-peraturan dan hukum-hukum sosial itu. Dan apabila dalam masyarakat
itu banyak ornag yang melakukuan pelanggaran moral, dengan sendirinya orang
yang kurang iman tadi tidak akan mudah pula meniru melakukan
pelanggaran-pelanggaran yang sama. Tetapi jika setiap orang teguh keyakinannya
kepada Tuhan serta menjalankan agama dengan sungguh-sungguh, tidak perlu lagi
adanya pengawasan yang ketat, karena setiap orang sudah dapat menjaga dirinya
sendiri, tidak mau melanggar hukum-hukum dan ketentuan-ketentuan
Tuhan.Sebaliknya dengan semakin jauhnya masyarakat dari agama, semakin sudah
memelihara moral orang dalam masyarakat itu, dan semakin kacaulah suasana,
karena semakin banyak pelanggaran-pelanggaran, hak, hukum dan nilai moral.
2. Kurang efektifnya pembinaan moral yang
dilakukan oleh rumahtangga, sekolah maupun masyarakat.
Pembinaan moral yang dilakukan
oleh ketiga institusi ini tidak berjalan menurut semsetinya atau yang
sebiasanya.Pembinaan moral dirumah tangga misalnya harus dilakukan dari sejak
anak masih kecil, sesuai dengan kemampuan dan umurnya.Karena setiap anak lahir,
belum mengerti mana uang benar dan mana yang salah, dan belum tahu batas-batas
dan ketentuan moral yang tidak berlaku dalam lingkungannya.
Tanpa dibiasakan menanamkan sikap yang
dianggap baik untuk manumbuhkan moral, anak-anak akan dibesarkan tanpa mengenal
moral itu. Pembinaan moral pada anak dirumah tangga bukan dengan cara menyuruh
anak menghapalkan rumusan tentang baik dan buruk, melainkan harus dibiasakan.
Zakiah Darajat mangatakan, moral bukanlah suatu pelajaran yang dapat dicapai
dengan mempelajari saja, tanpa membiasakan hidup bermoral dari sejak keci.Moral
itu tumbuh dari tindakan kepada pengertian dan tidak sebaliknya.Seperti halnya
rumah tangga, sekolahpun dapat mengambil peranan yang penting dalam pembinaan
moral anak didik.Hendaknya dapat diusahakan agar sekolah menjadi lapangan baik
bagi pertumuhan dan perkembangan mental dan moral anak didik.
Di samping tempat pemberian
pengetahuan, pengembangan bakat dan kecerdasan. Dengan kata lain, supaya
sekolah merupakan lapangan sosial bagi anak-anak, dimana pertumbuhan mantal,
moral dan sosial serta segala aspek kepribadian berjalan dengan baik. Untuk
menumbuhkan sikap moral yang demikian itu, pendidikan agama diabaikan di
sekolah, maka didikan agama yang diterima dirumah tidak akan berkembang, bahkan
mungkin terhalang. Selanjutnya masyarakat juga harus mengambil peranan dalam
pembinaan moral.Masyarakat yanglebih rusak moralnya perelu segera diperbaiki
dan dimulai dari diri sendiri, keluarga dan orang-orang terdekat dengan
kita.Karena kerusakan masyarakat itu sangat besar pengaruhnya dalam pembinaan
moral anak-anak.Terjadinya kerusakan moral dikalangan pelajar dan generasi muda
sebagaimana disebutakan diatas, karena tidak efektifnnya keluarga, sekolah dan
masyarakat dalam pembinaan moral.Bahkan ketiga lembaga tersebut satu dan
lainnya saling bertolak belakang, tidak seirama, dan tidak kondusif bagi
pembinaan moral.
3. Dasarnya harus budaya materialistis,
hedonistis dan sekularistis.
Sekarang ini sering kita
dengar dari radio atau bacaan dari surat kabar tentang anak-anak sekolah
menengah yang ditemukan oleh gurunya atau polisi mengantongi obat-obat,
gambar-gambar cabul, alat-alat kotrasepsi seperti kondom dan benda-banda tajam.
Semua alat-alat tersebut biasanya digunakan untuk hal-hal yang dapat merusak
moral.Namun, gejala penyimpangan tersebut terjadi karena pola hidup yang
semata-mata mengejar kepuasan materi, kesenangan hawa nafsu dan tidak
mengindahkan nilai-nilai agama.Timbulnya sikap tersebut tidak bisa dilepaskan
dari derasnya arus budaya matrealistis, hedonistis dan sekularistis yang
disalurkan melalui tulisan-tulisan, bacaan-bacaan, lukisan-lukisan,
siaran-siaran, pertunjukan-prtunjukan dan sebagainya.Penyaluran arus budaya
yang demikian itu didukung oleh para penyandang modal yang semata-mata mengeruk
keuntungan material dan memanfaatkan kecenderungan para remaja, tanpa
memperhatikan dampaknya bagi kerusakan moral.Derasnya arus budaya yang demikian
diduga termasuk faktor yang paling besar andilnya dalam menghancurkan moral
para remaja dan generasi muda umumnya.
4. Belum adanya kemauan yang sungguh-sungguh dari
pemerintah.
Pemerintah yang diketahui
memiliki kekuasaan (power), uang, teknologi, sumber daya manusia dan sebagainya
tampaknya belum menunjukan kemauan yang sungguh-sunguh untuk melakuka pembinaan
moral bangsa.Hal yang demikian semaikin diperparah lagi oleh adanya ulah
sebagian elit penguasa yang semata-mata mengejar kedudukan, peluang, kekayaan
dan sebagainya dengan cara-cara tidak mendidik, seperti korupsi, kolusi dan
nepotisme yang hingga kini belum adanya tanda-tanda untuk hilang.
Mereka asik memperebutkan
kekuasaan, mareri dan sebagainya dengan cara-cara tidak terpuji itu, dengan
tidak memperhitungkan dampaknya bagi kerusakan moral bangsa. Bangsa jadi
ikut-ikutan, tidak mau mendengarkan lagi apa yang disarankan dan dianjurkan
pemerintah, karena secara moral mereka sudah kehiangan daya efektifitasnya.
Sikap sebagian elit penguasa
yang demikian itu semakin memperparah moral bangsa, dan sudah waktunya
dihentikan.Kekuasaan, uang, teknologi dan sumber daya yang dimiliki pemerintah
seharusnya digunakan untuk merumuskan konsep pembinaan moral bangsa dan
aplikasinya secara bersungguh-sungguh dan berkesinambungan.
Beberapa faktor lain yang
menyebabkan menurunnya moral dan etika generasi muda saat ini adalah:a. Salah
pergaulan, apabila kita salah memilih pergaulan kita juga bisa ikut-ikutan
untuk melakukan hal yang baik.
b. Orang tua yang kurang perhatian, apabila
orang tua kuran memperhatikan anaknya, bisa-bisa anaknya merasa tidak nyaman
berada di rumah dan selalu keluar rumah. Hal ini bisa menyebabkan remaja
terkena pergaulan bebas.
c. Ingin mengikuti trend, bisa saja awalmya
para remaja merokok adalah ingin terlihat keren, padahal hal itu sama sekali
tidak benar. Lalu kalu sudah mencoba merokok dia juga akan mencoba hal-hal yang
lainnya seperti narkoba dan seks bebas.
d. Himpitan ekonomi yang membuat para
remaja stress dan butuh tempat pelarian.
2.4. SOLUSI UNUTUK MENGATASI PERUBAHAN MORAL DAN ETIKA
Ada beberapa solusi yang dapat
dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang ada pada generasi penerus pada saat
ini, diantaranya adalah
1. Untuk meghindari salah pergaulan, kita harus pandai
memilah dan memilih teman dekat. Karena pergaulan akan sangat berpengaruh
terhadap etika, moral dan kepribadian seseorang.
2. Peran orang tua sangat penting dalam pembentukan
karakter seseorang, terutama dalam mengenalkan pendidikan agama sejak dini.
Perhatian dari orang tua juga sangat penting. Karena pada banyak kasus,
kurangnya perhatian orang tua dapat menyebabkan dampak buruk pada sikap anak.
3. Memperluas
wawasan dan pengetahuan akan sangat berguna untuk menyaring pengaruh buruk dari
lingkungan, misalnya kebiasaan merokok. Dewasa ini, orang-orang menganggap
bahwa merokok meningkatkan kepercayaan diri dalam pergaulan. Padahal jika
dilihat dari sisi kesehatan, merokok dapat menyebabkan banyak penyakit, baik
pada perokok aktif maupun pasif. Sehingga kebiasaan ini tidak hanya akan
mempengaruhi dirinya sendiri, melainkan juga orang-orang di sekelilingnya.
4. Diadakannya pembinaan moral dan akhlak, diharapkan, dengan bekal
pembinaan moral dan akhlak yang baik dan kuat, mereka nantinya tidak mudah
terjerumus dipengaruhi hal yang negatif lagi.
5. Meningkatkan iman dan takwa dengan cara
bersyukur, bersabar, dan beramal
soleha
6. Melakukan kegiatan-kegiatan yang sifatnya positif, seperti ikut
dalam suatu perkumpulan remaja masjid, ikut pengajian-pengajian rutin,
pagelaran seni, serta olahraga, karena hal tersebut juga dapat meminimalkan
untuk seorang anak terjun kedalam kegiatan0kegiatan yang sifatnya mubadir
(sia-sia), semua jenis kegiatan rutin,selama kegiatan tersebut bersifat positif
serta dapat juga untuk mengukir prestasi.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
4.1. KESIMPULAN
Dari pemaparan materi di atas, dapat disimpulkan bahwa antara moral,
dan etika adalah terletak pada sumber yang dijadikan patokan untuk menentukan
baik dan buruk. Pada etika, penilaian baik buruk berdasarkan pendapat akal
pikiran, dan pada moral berdasarkan kebiasaan yang berlaku umum di
masyarakat.Berdasarkan fakta yang ada, dapat dilihat bahwa terjadi kemerosotan
nilai etika dan moral, seperti tingkat kriminalitas yang tinggi, tingkat aborsi
yang tinggi, dan lain-lain. Jika hal-hal seperti ini tidak diperbaiki, hal ini
akan menyebabkan rusaknya generasi masyarakat di masa yang akan datang.Jika
hal-hal seperti ini tidak diperbaiki, hal ini akan menyebabkan rusaknya
generasi masyarakat di masa yang akan datang. Sehingga tidak mungkin zaman akan
berganti lagi seperti zaman jahiliyah dahulu.
Perubahan moral dan etika terjadi akibat menurunnya moral, akhlak dan
etika. Sehingga kehidupan yang mereka jalani tidak sesuai dengan tuntunan yang
ada, banyak diantara mereka yang terjerumus pada kehidupan atau pergaulan yang
bebas.
4.2. SARAN
Semoga pembaca dapat mengetahui dan memahami perilaku
etika dan moral dalam kehidupan, sehingga dapat mengaplikasikan perilaku etika
tersebut sesuai dengan ajaran Agama masing-masing, serta menjauhi dan
meninggalkan perilaku yang tidak baik.
DAFTAR PUSTAKA
http://berkat-nias.blogspot.com/2016/03/pengertian-moral-dan-etika.html(diakses pada tanggal 29 Maret 2016)
http://siswatibudiarti.wordpress.com/2016/03/29/kenakalan-remaja-bentuk-penyebab-dan-cara-mengatasinya/ (diakses pada tanggal 29 Maret 2016)
(diakses pada tanggal 29 Maret 2016)
http://herman.just-forum.net/t182-pengertian-etika-jenis-jenis-etika (diakses pada tanggal 29 Maret 2016
Comments
Post a Comment