KUALITAS DAN KUANTITAS AIR
TUGAS
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR
DISUSUSUN OLEH :
WAODE ANDRIA RAJAB
16 – 630 – 034
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN
BAUBAU
2018/2019
KUALITAS DAN KUANTITAS
AIR BERSIH UNTUK PEMENUHAN KEBUTUHAN MANUSIA
Kualitas air secara
umum menunjukkan mutu atau kondisi air yang dikaitkan dengan suatu kegiatan
atau keperluan tertentu. Sedangkan kuantitas menyangkut jumlah air yang
dibutuhkan manusia dalam kegiatan tertentu. Air adalah materi esensial didalam
kehidupan, tidak ada satupun makhluk hidup di dunia ini yang tidak membutuhkan
air. Sebagian besar tubuh manusia itu sendiri terdiri dari air. Tubuh manusia
rata-rata mengandung air sebanyak 90 % dari berat badannya. Tubuh orang dewasa,
sekitar 55-60%, berat badan terdiri dari air, untuk anak-anak sekitar 65% dan
untuk bayi sekitar 80% . Air bersih dibutuhkan dalam pemenuhan kebutuhan
manusia untuk melakukan segala kegiatan mereka. Sehingga perlu diketahui
bagaimana air dikatakan bersih dari segi kualitas dan bisa digunakan dalam
jumlah yang memadai dalam kegiatan sehari-hari manusia. Ditinjau dari segi
kualitas, ada bebarapa persyaratan yang harus dipenuhi, di antaranya kualitas
fisik yang terdiri atas bau, warna dan rasa, kulitas kimia yang terdiri atas
pH, kesadahan, dan sebagainya serta kualitas biologi diman air terbebas dari
mikroorganisme penyebab penyakit. Agar kelangsungan hidup manusia dapat
berjalan lancar, air bersih juga harus tersedia dalam jumlah yang memadai
sesuai dengan aktifitas manusia pada tempat tertentu dan kurun waktu tertentu.
Kata Kunci :
Kualitas, Air, Manusia
Air sebagai
materi esensial dalam kehidupan tampak dari kebutuhan terhadap air untuk
keperluan sehari-hari di lingkungan rumah tangga ternyata berbeda-beda di
setiap tempat, setiap tingkatan kehidupan atau setiap bangsa dan negara.
Semakin tinggi taraf kehidupan seseorang semakin meningkat pula kebutuhan
manusia akan air. Jumlahpenduduk dunia setiap hari bertambah, sehingga
mengakibatkan jumlah kebutuhan air (Suriawiria,1996: 3).
Berdasarkan Keputusan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1405/menkes/sk/xi/2002 tentang
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan industri terdapat
pengertian mengenai Air Bersih yaitu air yang dipergunakan untuk keperluan
sehari-hari dan kualitasnya memenuhi persyaratan kesehatan air bersih sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dapatdiminum apabila
dimasak.
Bagi manusia kebutuhan
akan air sangat mutlak karena sebenarnya zat pembentuk tubuh manusia sebagian
besar terdiri dari air yang jumlahnya sekitar 73% dari bagian tubuh. Air di
dalam tubuh manusia berfungsi sebagai pengangkut dan pelarut bahan-bahan
makanan yang penting bagi tubuh. Sehingga untuk mempertahankan kelangsungan
hidupnya manusia berupaya mendapatkan air yang cukup bagi dirinya (Suharyono,
1996). Dalam menjalankan fungsi kehidupan sehari-hari manusia amat tergantung
pada air, karena air dipergunakan pula untuk mencuci, membersihkan peralatan,
mandi, dan lain sebagainya. Manfaat lain dari air berupa pembangkit tenaga,
irigasi, alat transportasi, dan lain sebagainya yang sejenis dengan ini.
Semakin maju tingkat kebudayaan masyarakat maka penggunaan air makin meningkat.
Kebutuhan
air yang paling utama bagi manusia adalah air minum. Menurut ilmu kesehatan
setiap orang memerlukan air minum hidup 2-3 minggu tanpa makan tetapi hanya
dapat bertahan 2-3 hari tanpa air minum (Suripin, 2002).
Air merupakan faktor
penting dalam pemenuhan kebutuhan vital bagi mahluk hidup diantaranya sebagai
air minum atau keperluan rumah tangga lainnya. Air yang digunakan harus bebas
dari kuman penyakit dan tidak mengandung bahan beracun. Sumber air minum yang
memenuhi syarat sebagai air baku air minum jumlahnya makin lama makin berkurang
sebagai akibat ulah manusia sendiri baik sengaja maupun tidak disengaja.
Upaya pemenuhan
kebutuhan air oleh manusia dapat mengambil air dari dalam tanah, air permukaan,
atau langsung dari air hujan. Dari ke tiga sumber air tersebut, air tanah yang
paling banyak digunakan karena air tanah memiliki beberapa kelebihan di banding
sumber-sumber lainnya antara lain karena kualitas airnya yang lebih baik serta
pengaruh akibat pencemaran yang relatif kecil.
Akan tetapi air
yang dipergunakan tidak selalu sesuai dengan syarat kesehatan, karena sering
ditemui air tersebut mengandung bibit ataupun zat-zat tertentu yang dapat
menimbulkan penyakit yang justru membahayakan kelangsungan hidup manusia.
Berdasarkan masalah di
atas, maka perlu diketahui kualitas air yang bisa digunakan untuk kebutuhan
manusia tanpa menyebabkan akibat buruk dari penggunaan air tersebut. Kebutuhan
air bagi manusia harus terpenuhi baik secara kualitas maupun kuantitasnya agar
manusia mampu hidup dan menjalankan segala kegiatan dalam kehidupannya.
Ditinjau Dari
Segi Kualitas (Mutu) Air Secara langsung atau tidak langsung pencemaran akan
berpengaruh terhadap kualitas air. Sesuai dengan dasar pertimbangan penetapan
kualitas air minum, usaha pengelolaan terhadap air yang digunakan oleh manusia
sebagai air minum berpedoman pada standar kualitas air terutama dalam penilaian
terhadap produk air minum yang dihasilkannya, maupun dalam merencanakan
sistem dan proses yang
akan dilakukan terhadap sumber daya air (Razif, 2001:4).
Persyaratan Kualitas
Air
Parameter Kualitas Air
yang digunakan untuk kebutuhan manusia haruslah air yang tidak tercemar atau
memenuhi persyaratan fisika, kimia, dan biologis.
1. Persyaratan
Fisika Air
Air yang berkualitas
harus memenuhi persyaratan fisika sebagai berikut:
1. Jernih
atau tidak keruh
Air yang keruh
disebabkan oleh adanya butiran-butiran koloid dari tanah liat. Semakin banyak
kandungan koloid maka air semakin keruh.
1. Tidak
berwarna
Air untuk keperluan
rumah tangga harus jernih. Air yang berwarna berarti mengandung bahan-bahan
lain yang berbahaya bagi kesehatan.
1. Rasanya
tawar
Secara fisika, air bisa
dirasakan oleh lidah. Air yang terasa asam, manis, pahit atau asin menunjukan
air tersebut tidak baik. Rasa asin disebabkan adanya garam-garam tertentu
yang larut dalam air, sedangkan rasa asam diakibatkan adanya asam organik
maupun asam anorganik.
1. Tidak
berbau
Air yang baik memiliki
ciri tidak berbau bila dicium dari jauh maupun dari dekat. Air yang berbau
busuk mengandung bahan organik yang sedang mengalami dekomposisi (penguraian)
oleh mikroorganisme air.
1. Temperaturnya
normal
Suhu air sebaiknya
sejuk atau tidak panas terutama agar tidak terjadi pelarutan zat kimia yang ada
pada saluran/pipa, yang dapat membahayakan kesehatan dan menghambat pertumbuhan
mikro organisme.
1. Tidak
mengandung zat padatan
Air minum mengandung
zat padatan yang terapung di dalam air.
1. Persyaratan
Kimia
Kandungan zat atau
mineral yang bermanfaat dan tidak mengandung zat beracun.
1) pH (derajat
keasaman)
Penting dalam proses
penjernihan air karena keasaman air pada umumnya disebabkan gas Oksida yang
larut dalam air terutama karbondioksida. Pengaruh yang menyangkut aspek
kesehatan dari pada penyimpangan standar kualitas air minum dalam hal pH yang
lebih kecil 6,5 dan lebih besar dari 9,2 akan tetapi dapat menyebabkan beberapa
senyawa kimia berubah menjadi racun yang sangat mengganggu kesehatan.
2) Kesadahan
Kesadahan ada dua macam
yaitu kesadahan sementara dan kesadahanvnonkarbonat (permanen). Kesadahan
sementara akibat keberadaan Kalsium dan Magnesium bikarbonat yang dihilangkan
dengan memanaskan air hingga mendidih atau menambahkan kapur dalam air.
Kesadahan nonkarbonat (permanen) disebabkan oleh sulfat dan karbonat, Chlorida
dan Nitrat dari Magnesium dan Kalsium disamping Besi dan Alumunium. Konsentrasi
kalsium dalam air minum yang lebih rendah dari 75 mg/l dapat menyebabkan
penyakit tulang rapuh, sedangkan konsentrasi yang lebih tinggi dari 200 mg/l
dapat menyebabkan korosifitas pada pipa-pipa air. Dalam jumlah yang lebih kecil
magnesium dibutuhkan oleh tubuh untuk pertumbuhan tulang, akan tetapi dalam
jumlah yang lebih besar 150 mg/l dapat menyebabkan rasa mual.
3) Besi
Air yang mengandung
banyak besi akan berwarna kuning dan menyebabkan
rasa logam besi dalam
air, serta menimbulkan korosi pada bahan yang terbuat dari metal. Besi
merupakan salah satu unsur yang merupakan hasil pelapukan batuan induk yang
banyak ditemukan diperairan umum. Batas maksimal yang terkandung didalam air
adalah 1,0 mg/l
4) Aluminium
Batas maksimal yang
terkandung didalam air menurut Peraturan Menteri Kesehatan No 82 / 2001 yaitu
0,2 mg/l. Air yang mengandung banyak aluminium menyebabkan rasa yang tidak enak
apabila dikonsumsi.
5) Zat organik
Larutan zat organik
yang bersifat kompleks ini dapat berupa unsur hara makanan maupun sumber energi
lainnya bagi flora dan fauna yang hidup di
perairan
6) Sulfat
Kandungan sulfat yang
berlebihan dalam air dapat mengakibatkan kerak air yang keras pada alat merebus
air (panci / ketel)selain mengakibatkan bau dan korosi pada pipa. Sering
dihubungkan dengan penanganan dan pengolahan air bekas.
7) Nitrat dan nitrit
Pencemaran air dari
nitrat dan nitrit bersumber dari tanah dan tanaman. Nitrat dapat terjadi baik
dari NO2 atmosfer maupun dari pupuk-pupuk yang
digunakan dan dari
oksidasi NO2 oleh bakteri dari kelompok Nitrobacter. Jumlah Nitrat yang lebih
besar dalam usus cenderung untuk berubah menjadi Nitrit yang dapat bereaksi
langsung dengan hemoglobine dalam daerah membentuk methaemoglobine yang dapat
menghalang perjalanan oksigen didalam tubuh.
8) Chlorida
Dalam konsentrasi yang
layak, tidak berbahaya bagi manusia. Chlorida dalam jumlah kecil dibutuhkan
untuk desinfektan namun apabila berlebihan dan berinteraksi dengan ion Na+
dapat menyebabkan rasa asin dan korosi pada pipa air.
9) Zink atau Zn Batas
maksimal Zink yang terkandung dalam air adalah 15 mg/l. penyimpangan terhadap
standar kualitas ini menimbulkan rasa pahit, sepet, dan rasa mual. Dalam jumlah
kecil, Zink merupakan unsur yang penting untuk metabolisme, karena kekurangan
Zink dapat menyebabkan hambatan pada pertumbuhan anak.
1. 3. Persyratan
mikrobiologis
Persyaratan
mikrobiologis yangn harus dipenuhi oleh air adalah sebagai berikut:
1. Tidak
mengandung bakteri patogen, missalnya: bakteri golongan coli; Salmonella typhi,
Vibrio cholera dan lain-lain. Kuman-kuman ini mudah tersebar melalui air.
2. Tidak
mengandung bakteri non patogen seperti: Actinomycetes, Phytoplankton colifprm,
Cladocera dan lain-lain. (Sujudi,1995)
1. COD
(Chemical Oxygen Demand)
COD yaitu suatu uji
yang menentukan jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh
bahan oksidan misalnya
kalium dikromat untuk mengoksidasi bahan-bahan organik yang terdapat dalam air
(Nurdijanto, 2000 : 15). Kandungan COD dalam air bersih berdasarkan Peraturan
Menteri Kesehatan RI No 82 / 2001
mengenai baku mutu air
minum golongan B maksimum yang dianjurkan adalah 12 mg/l. apabila nilai COD
melebihi batas dianjurkan, maka kualitas
air tersebut buruk.
1. BOD
(Biochemical Oxygen Demand)
Adalah jumlah zat
terlarut yang dibutuhkan oleh organisme hidup untuk
memecah bahan – bahan
buangan didalam air (Nurdijanto, 2000 : 15). Nilai
BOD tidak menunjukkan
jumlah bahan organik yang sebenarnya tetepi hanya mengukur secara relatif
jumlah oksigen yang dibutuhkan. Penggunaan oksigen yang rendah menunjukkan
kemungkinan air jernih, mikroorganisme tidak tertarik menggunakan bahan organik
makin rendah BOD maka kualitas air minum tersebut semakin baik. Kandungan BOD
dalam air bersih menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No 82 / 2001 mengenai
baku mutu air dan air minum golongan B maksimum yang dianjurkan adalah 6 mg/l
Adanya penyebab
penyakit didalam air dapat menyebabkan efek langsung dalam kesehatan.
Penyakit-penyakit ini hanya dapat menyebar apabila mikro penyebabnya dapat
masuk ke dalam air yang dipakai masyarakat untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari.
Standar Kualitas Air di
Perairan Umum
( Peraturan Pemerintah
No.20 Tahun 1990 )
No
|
Parameter
|
Satuan
|
Kadar Maksimum
|
||||
Golongan A
|
Golongan B
|
Golongan C
|
Golongan D
|
||||
FISIKA
|
|||||||
1
|
Bau
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
|
2
|
Jumlah zat padat terlarut
|
Mg/L
|
1000
|
1000
|
1000
|
1000
|
|
3
|
Kekeruhan
|
Skala NTU
|
5
|
||||
4
|
Rasa
|
-
|
|||||
5
|
Warna
|
Skala TCU
|
15
|
||||
6
|
Suhu
|
oC
|
Suhu udara
|
||||
7
|
Daya Hantar Listrik
|
Umhos/cm
|
2250
|
||||
KIMIA anorganik
|
|||||||
1
|
Air raksa
|
Mg/lt
|
0.001
|
0.001
|
0.002
|
0.005
|
|
2
|
Aluminium
|
Mg/lt
|
0.2
|
-
|
|||
3
|
Arsen
|
Mg/lt
|
0.005
|
0.05
|
1
|
1
|
|
4
|
Barium
|
Mg/lt
|
1
|
1
|
|||
5
|
Besi
|
Mg/lt
|
0.3
|
5
|
|||
6
|
Florida
|
Mg/lt
|
0.5
|
1.5
|
1.5
|
||
7
|
Kadmium
|
Mg/lt
|
0.005
|
0.01
|
0.01
|
0.01
|
|
8
|
Kesadahan CaCO3
|
Mg/lt
|
500
|
||||
9
|
Klorida
|
Mg/lt
|
250
|
600
|
0.003
|
||
10
|
Kromium valensi 6
|
Mg/lt
|
0.005
|
0.05
|
0.05
|
1
|
|
11
|
Mangan
|
Mg/lt
|
0.1
|
0.5
|
2
|
||
12
|
Natriun
|
Mg/lt
|
200
|
60
|
|||
13
|
Nitrat sebagai N
|
Mg/lt
|
10
|
10
|
|||
14
|
Nitrit sebagai N
|
Mg/lt
|
1.0
|
1
|
0.06
|
||
15
|
Perak
|
Mg/lt
|
0.05
|
||||
16
|
.pH
|
6.5 – 8.5
|
5 – 9
|
6 – 9
|
5 – 9
|
||
17
|
Selenium
|
Mg/lt
|
0.01
|
0.01
|
0.05
|
0.05
|
|
18
|
Seng
|
Mg/lt
|
5
|
5
|
0.02
|
2
|
|
19
|
Sianida
|
Mg/lt
|
0.1
|
0.1
|
0.02
|
||
20
|
Sulfat
|
Mg/lt
|
400
|
400
|
|||
21
|
Sulfida sebagao H2S
|
Mg/lt
|
0.05
|
0.1
|
0.002
|
||
22
|
Tembaga
|
Mg/lt
|
1.0
|
1
|
0.02
|
0.1
|
|
23
|
Timbal
|
Mg/lt
|
0.05
|
0.01
|
0.03
|
1
|
|
24
|
Oksigen terlarut (DO)
|
Mg/lt
|
-
|
>=6
|
>3
|
||
25
|
Nikel
|
Mg/lt
|
-
|
0.5
|
|||
26
|
SAR (Sodium Absortion Ratio)
|
Mg/lt
|
-
|
1.5 – 2.5
|
|||
Kimia Organik
|
|||||||
1
|
Aldrin dan dieldrin
|
Mg/lt
|
0.0007
|
0.017
|
|||
2
|
Benzona
|
Mg/lt
|
0.01
|
||||
3
|
Benzo (a) Pyrene
|
Mg/lt
|
0.00001
|
||||
4
|
Chlordane (total isomer)
|
Mg/lt
|
0.0003
|
||||
5
|
Chlordane
|
Mg/lt
|
0.03
|
0.003
|
|||
6
|
2,4 D
|
Mg/lt
|
0.10
|
||||
7
|
DDT
|
Mg/lt
|
0.03
|
0.042
|
0.002
|
||
8
|
Detergent
|
Mg/lt
|
0.5
|
||||
9
|
1,2 Dichloroethane
|
Mg/lt
|
0.01
|
||||
10
|
1,1 Dichloroethane
|
Mg/lt
|
0.0003
|
||||
11
|
Heptachlor heptachlor epoxide
|
Mg/lt
|
0.003
|
0.018
|
|||
12
|
Hexachlorobenzene
|
Mg/lt
|
0.00001
|
||||
13
|
Lindane
|
Mg/lt
|
0.004
|
0.056
|
|||
14
|
Metoxychlor
|
Mg/lt
|
0.03
|
0.035
|
|||
15
|
Pentachlorophenol
|
Mg/lt
|
0.01
|
||||
16
|
Pestisida total
|
Mg/lt
|
0.1
|
||||
17
|
2,4,6 Trichlorophenol
|
Mg/lt
|
0.01
|
||||
18
|
Zat Organik (KMnO4)
|
Mg/lt
|
10
|
||||
19
|
Endrin
|
Mg/lt
|
-
|
0.001
|
0.004
|
||
20
|
Fenol
|
Mg/lt
|
-
|
0.002
|
0.001
|
||
21
|
Karbon kloroform ekstrak
|
Mg/lt
|
-
|
0.05
|
|||
22
|
Minyak dan lemak
|
Mg/lt
|
-
|
Nihil
|
1
|
||
23
|
Organofosfat dan carbanat
|
Mg/lt
|
-
|
0.1
|
0.1
|
||
24
|
PCD
|
Mg/lt
|
-
|
Nihil
|
|||
25
|
Senyawa aktif biru metilen
|
Mg/lt
|
-
|
0.5
|
0.2
|
||
26
|
Toxaphene
|
Mg/lt
|
-
|
0.005
|
|||
27
|
BHC
|
Mg/lt
|
-
|
0.21
|
|||
Mikrobiologik
|
|||||||
1
|
Koliform tinja
|
Jml/100ml
|
0
|
2000
|
|||
2
|
Total koliform
|
Jml/100ml
|
3
|
10000
|
|||
Radioaktivitas
|
|||||||
1
|
Gross Alpha activity
|
Bq/L
|
0.1
|
0.1
|
0.1
|
0.1
|
|
2
|
Gross Beta activity
|
Bq/L
|
1.0
|
1.0
|
1.0
|
1.0
|
|
Golongan A : air untuk
air minum tanpa pengolahan terlebih dahulu
Golongan B : air yang
dipakai sebagai bahan baku air minum melalui suatu pengolahan
Golongan C : air untuk
perikanan dan peternakan
Golongan D : air untuk
pertanian dan usaha perkotaan, industri dan PLTA.
Kualitas air yang
digunakan masyarakat harus memenuhi syarat kesehatan agar dapat terhindar dari
berbagai penyakit maupun gangguang kesehatan yang dapat disebabkan oleh air.
Untuk mengetahui kualitas air tersebut, perlu dilakukan pemeriksaan
laboratorium yang mencakup antara lain pemeriksaan bakteriologi air,
meliputi Most Probable Number (MPN) dan angka
kuman. Pemeriksaan MPN dilakukan untuk pemeriksaan kualitas air minum,
air bersih, air badan, air pemandian umum, air kolam renang dan pemeriksaan
angka kuman pada air PDAM.
Khusus untuk air minum,
disyaratkan bahwa tidak mengandung bakteri patogen, misalnya bakteri
golongan E. coli, Salmonella typhi, Vibrio cholera. Kuman-kuman ini
mudah tersebar melalui air (Transmitted by water) dan tidak mengandung
bakteri non-patogen, seperti Actinomycetes dan Cladocera (Soewarno.
2002).
Persyaratan
Kualitas air minum secara Bakteriologis
Parameter
|
Satuan
|
Kadar maksimum yang diperbolehkan
|
Keterangan
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1. Air
Minum
|
|||
E. coli atau Fecal coli
|
Jumlah per 100 ml sampel
|
0
|
|
1. Air
yang masuk sistem distribusi
|
|||
E. coli atau Fecal col
|
Jumlah per 100 ml sampel
|
0
|
|
Total Bakteri Coliform
|
Jumlah per 100 ml sampel
|
0
|
|
1. Air
pada sistem distribusi
|
|||
E. coli atau Fecal col
|
Jumlah per 100 ml sampel
|
0
|
|
Total Bakteri Coliform
|
Jumlah per 100 ml sampel
|
0
|
Bagi manusia air minum
adalah salah satu kebutuhan utama. Mengingat bahwa berbagai penyakit dapat
dibawah oleh air kepada manusia memanfaatkannya, maka tujuan utama penyediaan
air bersih/air minum bagi masyarakat adalah untuk mencegah penyakit yang dibawah
oleh air. Penyediaan air bersih selain kuantitas kualitasnya pun harus memenuhi
standar yang berlaku. Air minum yang memenuhi baik kuantitas maupun kualitas
sangat membantu menurunkan angka kesakitan penyakit perut terutama penyakit
diare. Sehingga pengawasan terhadap kualitas air minum agar tetap memenuhi
syarat-syarat kesehatan berdasarkan Kepmenkes RI No 907/Menkes/SK/VII/2002
tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air minum (Depkes, 2002)
Ditinjau dari jumlah
atau kuantitas air yang dibuthkan manusia, kebutuhan dasar air bersih adalah
jumlah air bersih minimal yang perlu disediakan agar manusia dapat hidup secara
layak yaitu dapat memperoleh air yang diperlukan untuk melakukan aktivitas
dasar sehari-hari (Sunjaya dalam Karsidi, 1999 : 18). Ditinjau dari segi
kuantitasnya, kebutuhan air rumah tangga menurut Sunjaya adalah:
1. Kebutuhan
air untuk minum dan mengolah makanan 5 liter / orang perhari.
b. Kebutuhan air
untuk higien yaitu untuk mandi dan membersihkan dirinya 25 – 30 liter / orang
perhari.
c.
Kebutuhan air untuk mencuci pakaian dan peralatan 25 – 30 liter / orang
perhari.
d. Kebutuhan air
untuk menunjang pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas sanitasi atau
pembuangan kotoran 4 – 6 liter / orang perhari, sehingga total pemakaian
perorang adalah 60 – 70 liter / hari di kota. Banyaknya pemakaian air tiap
harinya untuk setiap rumah tangga berlainan, selain pemakaian air tiap harinya
tidak tetap banyak keperluan air bagi tiap orang atau setiap rumah tangga itu
masih tergantung dari beberapa faktor diantaranya adalah pemakaian air di
daerah panas akan lebih banyak dari pada di daerah dingin, kebiasaan hidup
dalam rumah tangga misalnya ingin rumah dalam keadaan bersih selalu dengan
mengepel lantai dan menyiram halaman, keadaan sosial rumah tangga semakin mampu
atau semakin tinggi tingkat sosial kehidupannya semakin banyak menggunakan air
serta pemakaian air dimusim panas akan lebih banyak dari pada dimusim hujan.
Sumber air merupakan
salah satu komponen utama yang ada pada suatu sistem penyediaan air bersih,
karena tanpa sumber air maka suatu system penyediaan air bersih tidak akan
berfungsi (Sutrisno, 2000 : 13). Macam-macam sumber air yang dapat di
manfaatkan sebagai sumber air minum sebagai berikut :
1. Air laut
Mempunyai sifat asin,
karena mengandung garam NaCl.Kadar garam NaCl dalam air laut 3 % dengan keadaan
ini maka air laut tidak memenuhi syarat untuk diminum.
2. Air Atmosfer
Untuk menjadikan air
hujan sebagai air minum hendaknya pada waktu menampung air hujan mulai turun,
karena masih mengandung banyak kotoran. Selain itu air hujan mempunyai sifat
agresif terutama terhadap pipa-pipa penyalur maupun bak-bak reservoir, sehingga
hal ini akan mempercepat terjadinya korosi atau karatan. Juga air ini mempunyai
sifat lunak, sehingga akan boros terhadap pemakaian sabun.
3. Air Permukaan
Adalah air hujan yang
mengalir di permukaan bumi. Pada umumnya air permukaan ini akan mendapat
pengotoran selama pengalirannya, misalnya oleh lumpur, batang-batang kayu,
daun-daun, kotoran industri dan lainnya. Air permukaan ada dua macam yaitu air
sungai dan air rawa. Air sungai digunakan sebagai air minum, seharusnya melalui
pengolahan yang sempurna, mengingat bahwa air sungai ini pada umumnya mempunyai
derajat pengotoran yang tinggi. Debit yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan
akan air minum pada umumnya dapat mencukupi. Air rawa kebanyakan berwarna
disebabkan oleh adanya zat-zat organik yang telah membusuk, yang menyebabkan
warna kuning coklat, sehingga untuk pengambilan air sebaiknya dilakukan pada
kedalaman tertentu di tengah-tengah.
4. Air tanah
Air tanah adalah air
yang berada di bawah permukaan tanah didalam zone jenuh dimana tekanan
hidrostatiknya sama atau lebih besar dari tekanan atmosfer (Suyono,1993 :1).
5. Mata air
Yaitu air tanah yang
keluar dengan sendirinya ke permukaan tanah dalam hampir tidak terpengaruh oleh
musim dan kualitas atau kuantitasnya sama dengan air dalam.
Sistem penyediaan air
bersih meliputi besarnya komponen pokok antara lain: unit sumber baku, unit
pengolahan, unit produksi, unit transmisi, unit distribusi dan unit konsumsi,
yaitu (1)Unit sumber air baku merupakan awal dari sistem penyediaan air bersih
yang mana pada unit ini sebagai penyediaan air baku yang bisa diambil dari air
tanah, air permukaan, air hujan yang jumlahnya sesuai dengan yang diperlukan.
(2) Unit pengolahan air memegang peranan penting dalam upaya memenuhi kualitas
air bersih atau minum, dengan pengolahan fisika, kimia, dan bakteriologi,
kualitas air baku yang semula belum memenuhi syarat kesehatan akan berubah
menjadi air bersih atau minum yang aman bagi manusia. (3). Unit produksi adalah
salah satu dari sistem penyediaan air bersih yang menentukan jumlah produksi
air bersih atau minum yang layak didistribusikan ke beberapa tandon atau
reservoir dengan sistem pengaliran gravitasi atau pompanisasi. (4). Unit
produksi merupakan unit bangunan yang mengolah jenis-jenis sumber air menjadi
air bersih.
Adapun beberapa sumber
air yang dapat diolah untuk mendapatkan air bersih, yaitu sumur Dangkal/Dalam
Pengolahan tidak lengkap hanya pengolahan Fe, Mn, dan pembubuhan desinfektan,
sungai Pengolahan lengkap bila kekeruhannya tinggi > 50. danau NTU
(Nephelometric Turbidity Unit) Pengolahan tidak lengkap, bila kekeruhan < 50
NTU, unit transmisi berfungsi sebagai pengantar air yang diproduksi menuju ke
beberapa tandon atau reservoir melalui jaringan pipa. (Linsay, 1995)
Comments
Post a Comment