makalah sumber daya air


TUGAS
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR



DISUSUSUN OLEH :
WAODE ANDRIA RAJAB
16 – 630 – 034
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN
BAUBAU
2018/2019



SUMBERDAYA AIR

I. PENDAHULUAN :
   Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi, air menutupi hampir 71% permukaan bumi, terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil3), air terdiri dari senyawa kimia yaitu terdiri atas oxygen dan hidrogen (H2O), Air  yang terdapat di alam ini tidak semata-mata dalam bentuk cair, tetapi berupa dalam bentuk padat, serbuk, dan gas, seperti es, salju dan uap yang terkumpul di atmosfir. Air yang ada di alam ini tidaklah statis tetapi selalu mengalami perputaran sehingga dalam jangka panjang air yang tersedia di alam selalu mengalami perpindahan. Penguapan terjadi pada air laut, danau, sungai, tanah, maupun tumbuh-tumbuhan melalui panas matahari, kemudian lewat suatu proses waktu, air dalam bentuk uap terkumpul di atmosfir dalam bentuk gumpalan-gumpalan awan hingga mengalami perubahan dalam bentuk butir-butir air dan butir-butir es.kemudian butir-butir inilah yang kebumi berupa hujan, es dan salju.
   Air yang jatuh ke bumi akan mengalami beberapa kejadian antara lain :
a)              Air akan segera menguap kembali ke atmosfir (evaporasi).
b)             Air akan membentuk kolam, danau dan sungai kemudian melalui siklus hidup dari tumbuh-tumbuhan kembali ke atmosfir melalui penguapan dari daun (transpirasi).
c)              Air akan jatuh dalam bentuk salju di pegunungan dan tersimpan di permukaan sampai mencair kembali, kemudian meresap kedalam tanah.
d)             Air akan merembes melalui permukaan tanah kemudian masuk kedalam tanah atau kelapisan-lapisan yang membentuk persediaan air di bawah tanah (aquifers)
e)              Air akan mengalir langsung (run-off) di atas tanah kemudian masuk kedalam sungai.
f)              Air akan terjerat dalam bentuk es di kutub, es atau di sungai es (gletser)

Untuk ke pentingan penghuni alam ini proses atau terjadinya siklus hidrologi iu sendiri yang menyebabkan air akan selalu tersedia untuk manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan. Air yang jatuh kebumi sebelum kembali ke atmosfir atau ke laut di harapkan akan dapat di manfaatkan sebesar-besarnya utnuk kepentingan manusia. Hal ini akan terlaksana apabila proses siklus hidrologi itu berjalan stabil, maksudnya jika air jatuh kebumi terlebih dahulu meresap kedalam tanah atau tersimpan di kolam,danau, dan sungai-sungai dalam jumlah yang cukup melimpah, kemudian di manfaatkan oleh manusia. Selanjutnya air buangan setelah penggunaan ini kembali ke atmosfir atau kelaut. Apa bila proses siklus hidrologi ini terganggu maksudnya bila ada kerusakan-kerusakan pada jaringan penyinpan air di bumi, seperti keruskan hutan, pemukiman yang padat dan sebagainya, maka air yang jatuh kebumi akan menguap kembali keatmosfir atau mengalir langsung (run–off) ke laut sehingga yang tersedia bagi manusia hanya sebagian kecil saja.
Secara garis besar proses terjadinya siklus hidrologi meliputi :
a)      Air dari pemukaan laut menguap yang di sebut (epaporasi)
b)      Air dari tumbuh-tumbuhan juga menguap yang di sebut (transpirasi)
c)      Peralihan secara horizontal dari uap air/udara
d)      Hujan (presipitasi)
e)      Air mengalir langsung ke laut (run-off)
Uap air dalam bentuk gas di atmosfir akan mengalami proses perubahan bentuk yang di kenal dengan kondensasi, yaitu dari gas ke cair membentuk butir-butir air atau salju yang di kenal dengan proses presipitasi atau hujan. Air yang jatuh kebumi ini sebagian akan tinggal di daratan dan sebagian mengalir langsung ke laut. Air yang di daratan sebagian akan tampak di permukaan tanah berupa danau, mata air dan sungai dan sebagian akan meresap ke dalam tanah, membentuk air tanah.


II. PEMBAHASAN :
            Sumberdaya air di bedakan menjadi sumberdaya air tanah dan sumber daya air permukaan. Sumberdaya air tanah merupakan sumber air bersih yang terdapat di dalam tanah dan batu-batuan. Sedangkan sumberdaya air permukaan merupakan sumber air utama bagi kehidupan manusia, tumbuh-tumbuhan dan hewan sumberdaya air permukaan terdiri dari badan sungai, danau dan lautan yang semuanya ada di permukaan bumi atau tanah. Di samping itu air permukaan banyak di gunakan untuk keperluan rekreasi seperti berenang, menangkap ikan, bermain perahu dan sebagainya, dan juga untuk irigasi guna mengairi tanam-tanaman.
Dan sebab itu sumberdaya air mengalami pengerusakan akibat dari pihak yang tak bertanggung jawab  dalam pengolahan sumberdaya yaitu terdiri :
·      Sumber Pencemaran Air Tanah
Pencemaran pada sumberdaya air tanah terjadi bila ada bahan pencemaran yang memasuki daerah titik jenuh sumberdaya air tanah. Sebagian besar bahan kimia yang menyebabkan pencemaran beracun yang sulit disaring dan dihilangkan. Dan ada juga pencemaran yang dapat dihilangkan secara alami yaitu penyaringan dan kondensasi pada saat air mengalir perlahan melalui pelapisan batuan dan tanah. Karena dalam hal ini tingkat pengambilan sumberdaya air tanah relative kecil dibandingkan dibandingkan dengan volume persediaan dalam tanah, maka dari itu akan sedikit terjadi pencemaran
·      Sumber Pencemaran Air Permukaan
Sumber pencemaran air permukaan dapat dibedakan menjadi dua yaitu sumber tak bergerak dan sumber bergerak. Sumber tak bergerak biasanya membuang limbah kedalam badan air permukaan pada suatu lokasi melalui pipa buangan, parit atau saluran lainnya. Sedangkan air bergerak akan mempengaruhi badan air secara tidak langsung dan tersebar sifatnya, dengan pembedaan sumber pencemaran tersebut akan membawa konsekuensi dalam kebijakan pengendalian pencemaran. Dari segi pelaksanaan kebijakan, sumber pencemaran yang bergerak akan lebih sulit diawasi dan kurang mendapatkan perhatian, dan kebijakan lebih diarahkan pada sumber pencemaran yang tidak bergerak.
1.    Pencemaran pada sungai dan danau
Sumber pencemaran yang utama yang sifatnya tidak bergerak dan mencemari sungai, danau adalah  kegiatan sektor pertanian, buangan air limbah perkotaan, serta limbah rumah tangga. Pencemaran dari pertanian berupa tumbukan tanah permukaan yang terkupas karena aliran air (erosi), insektisida,maupun pupuk. Sedangkan air penggelontor kota akan membawa pencemar seperti minyak, oli dan timbal. Demikian pula penebangan hutan dapat menyebabkan terjadi erosi tanah dan pembakaran hutan akan meningkatkan temperature aliran sungai atau danau disekitarnya.
Kegiatan industri dan perkotaan sangat berpengaruh dalam pencemaran yang tidak bergerak dan menyumbang pencemaran air tidak saja pada sungai dan danau tetapi juga pada air tanah.
2.    Pencemaran air laut
Pencemaran air laut terjadi bila terdapat tumpahan minyak yang dibawa kapal-kapal tanker seperti yang pernah terjadi di selat malaka. Demikian pula tumpahan minyak dapat terjadi pada sumur minyak lepas pantai pada saat terjadi pengeboran minyak pada sumur tersebut. Di samping itu pencemaran laut terjadi karena adanya pembuangan limbah sengaja kedalam laut. Sebagai contoh adalah bahan kimia, pengerukan pelabuhan, dan barang logam rongsokan.

II.A PEMANFAATAN AIR
            Seluruh makhluk hidup di muka bumi membutuhkan air terutama manusia, yang telah memanfaatkan air untuk kelangsungan hidupnya bahkan mutlak di butuhkan manusia, seiring dengan pertambahan penduduk dan perkembangan industri, kebutuhan manusia akan air meningkat. Berikut adalah manfaat sumberdaya air sebagai pendukung kehidupan :
1)   Sumber bahan pangan. Manusia dan hewan dapat memperoleh sumber makanan dari perairan, seperti jenis ikan, rumput laut, kepiting, udang dan lain-lainnya.
2)   Prasarana lalu lintas air antar pulau atau antar benua. Wilah yang didominasi oleh perairan sangat bergantung pada lalu lintas air seperti adanya sungai atau laut inilah hubungan antar wilayah dapat terjalin.
3)   fungsi energy seperti pembangkit tenaga. Pergerakan air pasang dan surut dapat menghasilkan energy listrik. Selain itu, arus laut dapat di manfaatkan sebagai energy pendorong perahu secara alami.
4)   Fungsi rekreasi. Kondisi pantai danau dan laut yang bersih dan indah di fungsikan sebagai objek wisata
5)   Fungsi pengaturan iklim. Perbedaan sifat fisik air laut dan daratan dapat mempengaruhi gerakan udara atau angin. Hal ini selanjutnya memanaskan perairan dan mengakibatkan penguapan kemudian turun sebagai hujan.
6)   Sebagai tempat perikanan. Manusia memanfaatkan perairan sebagai usaha perikanan seperti tambak udang, pengembang biakan kerang mutiara (tiram) dan sejenisnya
7)   Sumber mineral, seperti garam, kalium karbonat, dan sejenisnya

Pemanfaatan air dari segi perekonomian :
1)      Keperluan rumah tangga, misalnya untuk minum, masak, mandi dan pekerjaan lainnya.
2)      Keperluan umum, misalnya untuk kebersihan jalan dan pasar, pengangkutan air limbah, hiasan kota, tempat rekreasi dan lain-lainnya.
3)      Keperluan industri, misalnya untuk pabrik dan pembangkit tenaga listrik
4)      Keperluan perdagangan, misalnya untuk hotel, restoran dan lain-lain.
5)      Keperluan pertanian dan peternakan. Irigasi dan perkembangbiakan ikan dan terumbukarang karang.
6)      Keperluan pelayaran dan lainnya, baik itu transfortasi dan nelayan yang menangkap ikan.
Oleh karna itulah air sangat berfungsi dan berperan bagi kehidupan makhluk hidup di bumi ini. Penting bagi kita sebagai manusia untuk tetap selalu melestarikan dan menjaga air yang kita gunakan tetap terjaga kelestariannya dengan melakukan pengelolaan air yang baik seperti penghematan, tidak membuang sampah dan limbah yang dapat membuat pencemaran air sehingga dapat mengganggu ekosistem yang ada.
II.B. MASALAH PENGGUNAAN SUMBERDAYA AIR
            Dalam hal penggunaan sumberdaya air yang terbaik, maksudnya agar tercapai penggunaan yang optimal dalam jangka panjang, ada permasalahan pokok yang di hadapi antara lain :
a)      Bagai mana pengalokasian air yang tersedia (water suplly) di antara berbagai penggunaan atau sektor (among users)
b)      Bagai mana mendistribusikan air diantara pemakai air.
c)      Bagai mana mengalokasikan air itu di antara daerah yang berbeda
d)      Bagai mana mendistribusikan air di antara waktu.
e)      Bagai mana seharusnya pengelolaan atau siapa pengelola sumberdaya air itu.
V
 
 

MASALAH PENDISTRIBUSIAN SUMBERDAYA AIR
            Di dalam menentukan disstribusi air ada beberapa pedoman, satu diantaranya adalah prinsip nilai guna batas yang sama bagi setiap penggunaan (equimarginal value in use). Prinsip ini menghendaki agar sumberdaya air dialokasikan secara efisien. Atas dasar “equimarginal value in use” yaitu penggunaan air pada pemakaian satuan yang terakhir harus meemberikan nilai guna batas (marginal value) yang sama untuk masing-masing penggunaan.

            Dalam penggunaan air yang sifatnya bersaing atau substitusi, misalnya antara penggunaan air untuk industri atau hidropower dan penggunaan air untuk irigasi, perlu diketahui bahwa MVU akan menurun bersamaan dengan jumlah pemakaian air yang meningkat dan sebaliknya akan meningkat dengan penggunaan air yang semakin sedikit. Prinsip ini menegaskan bahwa sumberdaya air akan dialokasikan untuk seluruh pemakai dan penggunaan sampai diperoleh nilai penggunaan marjinal yang sama dari masing-masing penggunaan satuan air yang terakhir.pemakaian akan berhenti pada saat satuan air yang terakhir memberikan nilai batas yang sama diantara p0enggunaan yang bersaingan tersebut. Pada keadaan ini penggunaan air mencapai tingkat yang paling efisien. Sebagai ukuran dari MVU itu adalah kesediaan membayar dari masing-masing pihak atas tambahan satuan  air terakhir yang dikonsumsi atau MVU1=MVU2 yang ada pada grafik.
                        
Dalam grafik tersebut efisiensi akan tercapai pada perpotongan antara MVU1 dan MVU2 dengan jumlah penggunaan air sebesar OW* untuk sektor irigasi danOw* untuk sektor industri dengan nilai batas setinggi MU*. Jumlah air seluruhnya adalah OO*. Apabila penggunaan air untuk irigasi sebanyak OW dan uintuk industri sebanyak OW’, maka MU di sektor irigasi setinggi BW lebih rendah daripada MU di sektor industri setinggi AW. Keadaan seperti ini akan mendorong pengalokasian air di sektor pertanian sampai pada distribusi air yang paling efisien tercapai yaitu pada OW untuk irigasi dan O’W* untuk sektor industri.

PENENTUAN HARGA AIR
Perbedaan harga air tidak selalu mencerminkan adanya deskriminasi hargta, karena pada dasarnya harga air itu selalu sama untuk semua macam penggunaan maupun semua macam pemakai, yaitu bila pendistribusiannya  dikaitkan dengan prinsip equimarginal value in use. Perbedaan harga air hanya akan terjadi karena adanya perbedaan dari segi biaya yang harus dibebankan atau ditanggung oleh konsumen. Misalnya karena adanya biaya kapasitas, biaya pelanggan, dan biaya penyerahan; yang ketiganya bersama-sama akan membentuk biaya marginal (MC). Selanjutnya penentuan harga bagi konsumen akan berbeda-beda karena adanya perbedaan biaya marjinal, bukan karena deskriminasi harga. Sebagai contoh seorang konsumen yang letaknya lebih tinggi atau lebih jauh dari sumber air akan dibebani biaya pompa atau biaya penyerahan yang lebih tinggi yang nantinya akan tercermin pada perbedaan harga air yang harus dibayar dibanding dengan konsumen yang lain.
            Untuk penentuan harga air ada dua cara yaitu  atas dasar Marginal Cost Pricing dan atas dasar Average Cost Pricing. Dua hal yang harus dipertimbangkan yaitu pertimbangan laba dan pertimbangan distribusi untuk lebih banyak barang tersedia dalam masyarakat. Sebagai langkah pertama dari uraian ini, terlebih dahulu akan dilukiskan kurva permintaan yang akan menunjukan keadaan masing-masing penentuan harga tersebut pada grafik.



Kalau harga ditetapkan dengabn dasar MC pricing harga akan berada pada OP1=BS dan produksi sebesar OB. Pada keadaan ini harga (P1) sama dengan MC, yaitu sama dengan tambahan biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan satu satuan produksi air. AC (biaya per unit) akan lebih rendah daripada P1, yaitu harga yang bersedia dibayar oleh konsumen. Pada produksi sebesar OB tampak harga lebih rendah daripada biaya rata-rata (P1,>AC).

PENCEMARAN SUMBERDAYA AIR
Air biasanya disebut tercemar ketika terganggu oleh kontaminan antropogenik dan ketika tidak bisa mendukung kehidupan manusia,seperti air minum,dan atau mengalami pergeseran ditandai dalam kemampuannya utuk mendukung komunitas penyusun biotik,seperti ikan.fenomena alam seperti gunung berapi,algae blooms ,badai,dan gempa juga menyebabkan perubahan besar dalam kualitas air dan status ekologi air.pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
·         Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pda eutrofikasi
·         Sampah organik seperti air comberan  (sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.
·         Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam berat,toksin organik,minyak,nutrien dan padatan.air limbah tersebut memiliki efek termal,terutama yang dikelurkan oleh pembangkit listrik,yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air
·         Seperti limbah pabrik yang mengalir ke sungai seperti di sungai citarum
·         Pencemaran air oleh sampah
·         Penggunaan bahan peledak untuk menangkap ikan.
DAMPAK PENCEMARAN AIR DI LINGKUNGAN SEKITAR
Pencemaran air berdampak luas, misalnya dapat meracuni sumber air minum, meracuni makanan hewan, ketidakseimbangan ekosistem sungai dan danau, pengrusakan hutan akibat hujan asam, dan sebagainya. Di badan air, sungai dan danau, nitrogen dan fosfat (dari kegiatan pertanian) telah menyebabkan pertumbuhan tanaman air yang di luar kendali (eutrofikasi berlebihan). Ledakan pertumbuhan ini menyebabkan oksigen, yang seharusnya digunakan bersama oleh seluruh hewan/tumbuhan air, menjadi berkurang. Ketika tanaman air tersebut mati, dekomposisi mereka menyedot lebih banyak oksigen. Sebagai akibatnya, ikan akan mati, dan aktivitas bakteri menurun.
Dampak pencemaran air pada umumnya dibagi atas 4 kelompok, yaitu :
1.                 Dampak terhadap kehidupan biota air
2.                 Dampak terhadap kualitas air tanah
3.                 Dampak terhadap kesehatan
4.                 Dampak terhadap estetika lingkungan
1.     Dampak terhadap kehidupan biota air
Banyaknya zat pencemaran pada air limbah akan menyebabkan menurunnya kadar oksigen terlarut dalam air tersebut. Sehingga mengakibatkan kehidupan dalam air membutuhkan oksigen terganggu serta mengurangi perkembangannya.
Akibat matinya bakteri-bakteri, maka proses penjernihan air secara alamiah yang seharusnya terjadi pada air limbah juga terhambat. Dengan air limbah yang sulit terurai. Panas dari industri juga akan membawa dampak bagi kematian organisme, apabila air limbah tidak didinginkan terlebih dahulu.
2.     Dampak terhadap kualitas air tanah
Pencemaran air tanah oleh tinja yang biasa diukur dengan faecal coliform telah terjadi dalam skala yang luas, hal ini dibuktikan oleh suatu survey sumur dangkal di Jakarta. Banyak penelitian yang mengindikasikan terjadinya pencemaran tersebut.
3.     Dampak terhadap kesehatan
Peran air sebagai pembawa penyakit menular bermacam-macam antara lain :
·       Air sebagai media untuk hidup mikroba pathogen,
·       Air sebagai sarang insekta penyebar penyakit,
·       Jumlah air yang tersedia tidak cukup, sehingga manusia bersangkutan tak dapat membersihkan diri,
·       Air sebaga media untuk hidup vector penyakit.
4.     Dampak terhadap estetika lingkungan
Dengan semakin banyaknya zat organik yang dibuang ke lingkungan perairan, maka perairan tersebut akan semakin tercemar yang biasanya ditandai dengan bau yang menyengat disamping tumpukan yang dapat mengurangi estetika lingkungan. Masalah limbah minyak atau lemak juga dapat mengurangi estetika lingkungan.
Menanggulangi Pencemaran Air
Banyak hal yang bisa kita lakukan sebagai cara penanggulangan pencemaran air antara lain:
1.Sadar akan kelangsungan ketersediaan air dengan tidak merusak atau mengeksploitasi sumber mata air agar tidak tercemar.
2. Tidak membuang sampah ke sungai.
3. Mengurangi intensitas limbah rumah tangga.
4. Melakukan penyaringan limbah pabrik sehingga limbah yang nantinya bersatu dengan air sungai bukanlah limbah jahat perusak ekosistem.
5. Pembuatan sanitasi yang benar dan bersih agar sumber-sumber air bersih lainnya tidak tercemar.
Cara penanggulangan pencemaran air lainnya adalah melakukan penanaman pohon. Pohon selain bisa mencegah longsor, diakui mampu menyerap air dalam jumlah banyak. Itu sebabnya banyak bencana banjir akibat penebangan pohon secara massal. Padahal, pohon merupakan penyerap air paling efektif dan handal.Bahkan, daerah resapan air pun dijadikan pemukiman dan pusat wisata. Pohon sesungguhnya bisa menjadi sumber air sebab dengan banyaknya pohon, semakin banyak pula sumber-sumber air potensial di bawahnya.
Dalam menyikapi permasalahan pencemaran air ini, Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD), menetapkan beberapa cara penanggulangan pencemaran air yang bisa diterapkan oleh kita.
Beberapa cara penanggulangan pencemaran air tersebut di antaranya sebagai berikut.
·         Program Pengendalian Pencemaran dan Pengrusakan Lingkungan
·          Mengurangi beban pencemaran badan air oleh industri dan domestik.
·          Mengurangi beban emisi dari kendaraan bermotor dan industri.
·          Mengawasi pemanfaatan B3 dan pembuangan limbah B3.
·          Mengembangkan produksi yang lebih bersih (cleaner production) dan EPCM (Environmental Pollution Control Manager).


 Thank you for your visit.......😘

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR YANG TERPADU DAN BERKELANJUTAN

REKAYASA LALU LINTAS_-2